Setiap karya pasti memiliki genre. Ini merupakan kesepakatan sosial mengenai pengelompokan karya seni, baik untuk produk-produk tekstual, visual, audio, maupun audiovisual. Contohnya di karya fiksi, ada genre thriller, aksi, komedi, horor, dan lain-lain.
book & e-book
Tip Menerjemahkan Teks bagi Pemula
Menerjemahkan teks tertulis ke bahasa lain jelas tidak mudah. Selain butuh pengetahuan tata bahasa dan kosakata, juga perlu pemahaman akan konteks di balik teks. Pekerjaan ini, jika diserahkan kepada profesional, akan memakan banyak biaya. Apalagi bila naskahnya panjang dan rumit, seperti novel atau buku teknis.
Crafting Grand Shamaya’s Annual Book
PT PP Properti, Tbk., a rising name in the property industry, is campaigning its new and ambitious Grand Shamaya, a luxurious apartment project right in the heart of Surabaya’s business district. The concept is a resort, so you’ll see parks, the eight-floor high waterfalls, bird corners, and much more inside Grand Shamaya.
Antara Pelaku Industri Buku dan Sepakbola
Siang itu, seorang penerjemah mengirim surel. Dia mengaku sedang mengerjakan proyek pembuatan buku dan ingin mengetahui tarif saya sebagai ghostwriter atau penulis bayangan).
Lagi, Lomba Novel DKJ Berhadiah Puluhan Juta
Akhirnya, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) kembali menggelarSayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta 2016. Lomba novel DKJ yang sarat gengsi ini telah melahirkan nama-nama besar di dunia sastra.
The Last Three Hostages
- Title: Tiga Sandera Terakhir (a novel)
- Subtitle: Terinspirasi dari konflik berdarah di timur Indonesia
- Genre: Military thriller
- Language: Indonesian
- ISBN: 978-602-0989-47-1
- Author: Brahmanto Anindito
- Editor: Hermawan Aksan & Miranda Harlan
- Format: Paperback
- Dimension: 14 cm x 21 cm
- Thick: 309 + xiv pages
- Weight: 280 g
- Publisher: Noura Books 2015
Indonesia is in tumult due to a brutal hostage-taking. Five tourists from France, Indonesia and Australia are captured. As it occurs in Papua, the forefingers suddenly point to OPM, a militant organization of West Papua liberation. But surprisingly, OPM denies that. They say, “It’s not us! Taking of hostages won’t bring any good for OPM’s image. Why would we do that?”