Menyongsong Era Teenlit Berbobot

Karya-karya dengan genre teenlit sering dipandang sebelah mata oleh praktisi dunia sastra. “Teenlit itu dangkal!” Mereka mengklaim begitu salah satunya setelah mengamati betapa dominannya penggunaan bahasa gaul yang mengacaukan kaidah bahasa Indonesia. Sudah begitu, isi teenlit cenderung miskin ungkapan. Plus, kosakata yang dipakai penulisnya itu-itu saja.

Read more

John Grisham, Inspirasi dari Ruang Sidang

By: Mochammad Asrori

John Ray Grisham merupakan novelis yang pernah juga menjadi pengacara dan politisi Amerika. Hingga tahun 2008, buku-bukunya telah terjual lebih dari 235 juta kopi di seluruh dunia. Grisham muda sangat lahap membaca, dan diakuinya sendiri bahwa ia banyak mendapat pengaruh dari karya-karya John le Carre dan John Steinbeck yang dikaguminya.

Read more

Berharap Kebangkitan Film Animasi Indonesia

Film animasi. Untuk urusan satu ini rasanya kita akan selalu menoleh ke Hollywood. Terutama bila kita bicara film layar lebarnya. Karena di sanalah film-film animasi menjelma jadi ikon baru produk box office. Sekedar memberi contoh, tatap saja film Ice Age, Shrek, Surf’s Up, Ratatouille, Persepolis atau Kungfu Panda. Dan senangnya, kegairahan yang sama pun terjadi di ranah film animasi lokal. Bila saya perhatikan, hingga awal tahun ini pertumbuhan film animasi lokal telah menampakkan wajah sumringahnya.

Read more

Mengenang Pramoedya Ananta Toer, Membaca Bumi Manusia

By: Mochammad Asrori

“Ilmu pengetahuan semakin banyak melahirkan keajaiban. Dongengan leluhur sampai malu tersipu. Tak perlu lagi orang bertapa bertahun untuk dapat bicara dengan seseorang di seberang lautan. Orang Jerman telah memasang kawat laut dari Inggris sampai India! Dan kawat semacam itu membiak berjuluran ke seluruh permukaan bumi. Seluruh dunia kini dapat mengawasi tingkah-laku seseorang. Dan orang dapat mengawasi tingkah-laku seluruh dunia.” (Bumi Manusia)

Read more

Terjebak Menjadi Pemburu Pesan

By: Mochammad Asrori

Jangan salah menduga saya akan bicara masalah SMS, email, atau model-model penyampaian pesan lainnya. Saya sekedar mau ikut membincang masalah-masalah pembacaan karya sastra. Aktivitas membaca tersebut, entah cerita pendek maupun novel, dapat kita ibaratkan seseorang yang sedang bepergian ke kota lain, baik untuk tujuan rekreasi, tugas kerja, atau sekedar silaturrahim. Setelah semua selesai, dan ketika sudah tiba kembali lagi ke rumah, kita bakal mendapat todongan yang tidak bisa tidak, pasti akan terlontar, “Wah, sudah pulang, Mas. Apa nih oleh-olehnya?”

Read more

Don't do that, please!