Sama seperti film, komik Indonesia termasuk salah satu produk yang belum berhasil menjadi tuan di rumah sendiri. Eksistensinya seolah dilibas karya-karya luar: Jepang dengan manga-nya, Amerika dengan komik superhero-nya. Pertanyaannya lalu sesederhana kata: mengapa.
comic
Sekadar Usulan demi Perfiksian Indonesia
Setelah bertahun-tahun malang melintang sebagai penikmat fiksi, saya jadi semakin prihatin dengan perkembangannya di Indonesia. Yang paling kentara adalah filmnya (sinetron termasuk film). Di sana banyak pencontekan, bahkan plagiat, terhadap film-film luar. Memang, mereka terkadang memiliki ijin memproduksi versi Indonesianya (remake). Tapi bukankah dengan begitu kian terbukti bahwa kita telah dan sedang kekeringan ide cerita?