Kemarin saya blogwalking, lalu nyasar ke Studiokasatmata.com. Sunyi senyap. Kondisi situs itu seperti rumah yang sudah lama ditinggalkan penghuninya. “Haloooo? Ada oraaang??” Masih sunyi. Hanya terdengar gaung dari suara saya sendiri. Iseng-iseng, saya masuk ke ruang News. Eh, kosong juga! Bahkan kalender yang dipajang masih tahun 2005. Saya tiba-tiba jadi merasa sendirian dan angker. Tanda tanya pun berjejalan di otak ketika saya melangkahkan kaki keluar dari rumah itu. Studiokasatmata pindah rumah? Atau kebetulan saja penghuninya sedang pergi semua tadi? Atau … Studiokasatmata memang telah tiada?
comic
Bonjour, Asterix!
Tiga dekade sudah Asterix menjadi yatim. Pada tahun 1977, “ayahnya” meninggal. Dialah penulis awal cerita serial Une Aventure d’Asterix le Gaulois atau Kisah Petualangan Asterix (selanjutnya saya sebut Asterix saja). Meskipun masih ada “ibu” yang tidak kalah berjasa dalam membesarkannya, tetap saja Asterix tak pernah sama sepeninggalan René Goscinny.
Mencoba Mengurai Gores-gores Kusut Komik Indonesia
Sama seperti film, komik Indonesia termasuk salah satu produk yang belum berhasil menjadi tuan di rumah sendiri. Eksistensinya seolah dilibas karya-karya luar: Jepang dengan manga-nya, Amerika dengan komik superhero-nya. Pertanyaannya lalu sesederhana kata: mengapa.