Satin Merah

Novel Satin Merah

Penulis: Brahmanto Anindito & Rie Yanti
Format: Buku cetak
Tebal: xvi + 314 halaman
Dimensi: 13 cm x 19 cm
Berat: 0,24 kg
ISBN: 978-979-780-443-5
Penerbit: GagasMedia

Semua orang pernah diabaikan oleh orang-orang di sekitarnya. Tapi, pernahkah kamu diabaikan setelah disanjung-sanjung? Setelah dimanjakan dalam dekapan kain satin yang lembut?

Tanyakan pada Nindhita Irani Nadyasari bagaimana rasanya. Tanyakan siswi berprestasi itu bagaimana perihnya ditinggalkan dan dibenci orang-orang terdekatnya.

Dulu, Nadya selalu menjadi perhatian guru-gurunya, membuat bangga orangtuanya, dan dikagumi teman-temannya. Namun masa itu telah berlalu. Perlahan, murid SMA itu mulai dilupakan. Sinarnya kian pudar. Dalam kondisi seperti itu, Nadya tentu butuh prestasi yang istimewa untuk mendapatkan kembali perhatian orang-orang. Maka dia mencoba mengikuti lomba bergengsi se-Bandung Raya. Dia terus mengasah diri menjadi sastrawan Sunda. Dan yang lebih mulia: mengangkat derajat Sastra Sunda di mata dunia! Tekadnya begitu kuat. Hatinya begitu keras. Tapi nuraninya menjadi mati. Dengan lancar, Nadya melakukan tindakan-tindakan ekstrim. Dunia Sastra Sunda yang diperjuangkannya pun kini malah menangis.

Novel bergenre misteri ini begitu menguras rasa penasaran. Dengan bab-bab pendek yang padat, isi yang tidak bertele-tele, serta alur yang rapi, Satin Merah akan membuat pembaca merasa nikmat mengikuti cerita dari awal sampai akhir.

Satin Merah juga membuat kita sadar bahwa Indonesia memiliki aneka ragam kebudayaan. Mozaik yang indah. Tidak hanya berupa lagu atau tarian, melainkan juga sastra yang luhur. Semua dituturkan dengan lancar di novel ini. Di balik adegan-adegannya yang dinamis dan dramatis.

Novel bersetting Bandung ini ditulis oleh Brahmanto Anindito dan Rie Yanti, dua pengarang yang berdomisili di tempat yang lumayan saling berjauhan. Satunya di kota pantai yang panas, satunya di kota gunung yang dingin. Surabaya dan Bandung. Jawa dan Sunda. Dua gaya penulisan berbeda melebur saling melengkapi.

Ingin mendengar pendapat orang mengenai Satin Merah?

Feby Indirani (novelis Gerimis, Lantai 13, Cewek Metropolis, dan Simfoni Bulan), Jakarta:
"Tema yang nyaris tak tersentuh oleh penulis zaman sekarang. Dipadukan dengan kehidupan anak muda yang sangat akrab dengan teknologi internet. Menarik banget. Unik. Orisinal."

Tarlen Handayani (pendiri Tobucil & Klabs, peneliti), Bandung:
"Saya merasakan kedekatan dengan cerita dan tempat kejadian novel misteri ini. Seolah menyaksikan langsung peristiwa-peristiwa di dalamnya."

Kirana Kejora (penulis skenario FTV, sastrawan independen, novelis Elang), Jakarta:
"Drama suspens menyelimuti perjalanan ruh para pelakon. Menggigit dan menggigilkan tubuh pembacanya!"

Suparto Brata (pemenang Hadiah Rancagé 2000, 2001 dan 2005, peraih South-East Asia Write Award 2007), Surabaya:
"Saya tercengang sejak awal membaca Satin Merah. Saya benar-benar bisa merasakan apa yang ditulis di sini."

Teddi Muhtadin (Ketua Program Studi Sastra Sunda Universitas Padjadjaran), Bandung:
"Seperti sihir naratif, Satin Merah mampu meramu adegan dan peristiwa yang mengacu ke realitas, tapi tetap utuh sebagai fiksi. Ada tradisi Sastra Sunda yang menyembul, namun larut bersama latar, alur, dan konflik. Keren banget!"

Novel Satin Merah dapat dibeli di toko buku-toko buku besar di kotamu dengan harga Rp 37.000. Tapi kamu juga bisa memesannya melalui Warung Fiksi, dengan keuntungan:

  1. Menghemat waktu dan tenaga.
  2. Bisa ditandatangani langsung oleh dua penulisnya.

Mohon hubungi 085105557799 atau marketing@warungfiksi.net dulu untuk mengecek ketersediaan buku. Jangan lupa, sertakan nama dan alamat lengkap (untuk penghitungan ongkos kirim). Kalau stok novel masih ada, kami akan menginfokan nomor rekening kami (BCA/BNI/BTPN), jumlah yang harus ditransfer, dan prosedur selanjutnya.

Terima kasih!