Para pakar memprediksi masa depan kita adalah teknologi yang digerakkan oleh suara. Seperti Jarvis dalam fiksi ilmiah superhero Iron Man. Tidak perlu menunggu lama, masa depan itu sebenarnya sudah mulai terjadi dengan semakin canggihnya Asisten Google atau Google Assistant, aplikasi kecil di ponsel pintar yang dapat diakses gratis untuk semua pengguna.
Google Assistant adalah salah satu teknologi asisten virtual yang digerakkan oleh perintah suara, dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan. Selain Google Assistant, sebenarnya masih ada Siri dari Apple, Alexa dari Amazon, Cortana dari Microsoft, Bixby dari Samsung, dan beberapa lainnya. Bukan hanya beroperasi di smartphone atau laptop, mereka juga bisa diinstal di rumah yang menggunakan sistem smart home.
Di antara aplikasi virtual assistan gratis yang lain, Google Assistant terhitung paling banyak penggunanya. Di samping itu, dari beberapa komparasi yang dilakukan oleh para pengamat AI, juga para pengguna, Google Assistant sejauh ini, masih dianggap sebagai virtual assistant yang terbaik.
Cara Mengaktifkan Google Assistant
Sebelumnya, pastikan dulu ponsel pintar Anda memenuhi syarat minimal (requirements) untuk menggunakan Google Assistant. Tidak perlu terlalu canggih. Jika ponsel Anda minimal Android 5, ada ruang kosong 1,5 GB, sudah terinstal Google Play Services, Google versi 6.13 ke atas, dan resolusi layar 720p atau lebih tinggi, berarti Anda sudah memenuhi syarat. Silakan lanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini:
- Instal Aplikasi Google Assistant. Namun, untuk ponsel-ponsel Android terbaru, aplikasi ini biasanya sudah terinstal, tinggal diaktifkan.
- Buka aplikasinya dan atur, salah satunya terkait pengenalan suara pemilik.
- Dalam keadaan daring, katakan, “Oke, Google!” atau, “Hei, Google!” Kalau tidak bisa, pencet tanda • di layar atau tombol di tengah ponsel selama satu detik.
- Setelah bunyi bip atau terlihat ikon sang asisten siap mendengar, berikan instruksi suara.
Berikutnya, silakan tanyakan atau perintahkan sesuatu.
Beberapa Perintah Google Assistant
View this post on Instagram
Sebagai awalan, tanyakan atau berikan instruksi secara lisan:
- “1 feet itu berapa meter?”
- “3.456 USD sama dengan IDR.” Ini untuk menanyakan kurs dolar Amerika terhadap rupiah.
- “Tahu jadwal penerbangan Surabaya-Sydney?”
- “Carikan masjid terdekat.”
- “Info tentang novel Tiga Sandera Terakhir, dong!”
- “Bagaimana suara lumba-lumba itu?”
- “Carikan jurnal ilmiah mengenai korona.”
- “I want to talk to talk to WikiHow.” Bila kita ingin mencari tutorial (How Tos), perintah ini membuat Asisten Google terkonek dengan asisten virtual WikiHow. Lalu, cari tutorial yang Anda inginkan. Misalnya, “How to defend myself?” Untuk kembali ke Asisten Google, katakan saja, “Cancel!”
- “Ingatkan saya pada tanggal 3 Oktober, pukul 10!” Biar Asisten Google menanyai Anda apa yang perlu diingatkan. Jawab, misalnya, “Lusa, hubungi jasa pengelolaan medsos.”
- “Kirim pesan ke WA Benhur Deniro” Jika nomor WhatsApp Benhur Deniro memang ada di dalam ponsel, Anda akan ditanya apa isi pesannya. Katakan apa saja yang ingin Anda katakan. Misalnya, “Hai, Benhur, lagi nganggur? Makan siang di rumahku, yuk! Sambil bicara rencana reuni.” Google Assistant akan mengonfirmasi, lalu Anda pun bisa mengirimnya dengan perintah suara.
- “Apa bahasa Koreanya, ‘Saya ingin bersantai saja hari ini.’?”
- “Jadilah interpreter.” Ini untuk memfungsikan Google sebagai penerjemah lisan dua arah. Asisten Google akan menanyakan pasangan bahasa. Bahasa asli Anda (A) tidak perlu disebut. Cukup katakan bahasa lawan bicara (B). Mulailah bercakap-cakap bebas, tetapi bergantian. Jika Asisten mendengar bahasa A, dia akan menerjemahkan (lisan-tulisan) ke bahasa B. Jika ia mendengar bahasa B, maka ia akan menerjemahkan ke bahasa A.
- “Nyalakan senter!” dan “Matikan senter!” untuk menginstruksikan penggunaan aplikasi senter di ponsel Anda.
- “Putar video YouTube Cara Praktis Menulis Podcast!”
- “Putarkan suara alam, dong. Biar rileks.”
Variasi perintah ini terus diperkaya oleh Google. Anda harus mencoba dan berimprovisasi sendiri untuk lebih jelasnya.
Tips & Trivia
Berikut ini beberapa tips untuk pengalaman menggunakan Google Assistant yang lebih baik:
- Gunakan suara yang jelas, bahasa yang lugas, ringkas, serta sederhana.
- Jika terpaksa menggunakan kalimat-kalimat yang panjang, pastikan berbicaranya lancar. Jeda satu detik saja akan membuat si asisten memotong instruksi/pertanyaan Anda.
- Terkadang, Asisten Google tidak sesuai kemauan Anda. Maklumi saja, karena teknologi ini masih dalam fase pengembangan.
- Kemampuan Asisten Google mencerna perintah dalam bahasa Indonesia lebih terbatas daripada bahasa Inggris.
- Asisten Google dapat diaplikasikan dalam skala yang lebih besar dari ponsel: peranti-peranti pintar di kantor dan rumah.
Tips (dan artikel ini) akan terus diperbarui seiring waktu.
Profesi Yang Tergusur oleh Google Assistant
Sejauh ini, Google Assistant ditengarai sedang menggusur setidaknya tiga profesi. Apa saja?
- Asisten Pribadi. Namanya saja Asisten Google, yang pertama berpotensi digantikannya tentu profesi asisten. Walaupun Google Assistant tidak bisa membuatkan kita secangkir teh, merapikan meja kerja, mengangkat tas, dan pekerjaan-pekerjaan sejenisnya. Tetapi untuk tugas terkait informasi dan terkait aplikasi bersistem Android, Google memang rajanya.
- Penerjemah Lisan dan Tulisan. Hasil terjemahan Google Translate terus membaik. Bukan hanya teks atau ketikan, Google Translate juga mampu menerjemahkan pembicaraan lisan kita, dengan kecepatan 1-2 detik (tergantung koneksi internet Anda), dari dan ke ratusan bahasa! Jelas, ini ancaman buat para penerjemah!
- Agen Perjalanan atau Pemandu Wisata. Kapan kita memesan tiket pesawat, kereta, atau penginapan lewat Travel Agent? Rasanya, prosedur seperti itu sudah ketinggalan zaman dan memakan waktu terlalu lama. Sekarang, kita cukup menyapa Google Assistant, untuk mencari penerbangan termurah, promo hotel, cerita lengkap di balik sebuah situs wisata, hingga tempat-tempat menarik di sekitar kita.
Google tentu masih akan terus mengembangkan Google Assistant menjadi semakin pintar, canggih, dan relevan dengan kebutuhan manusia. Jadi ke depannya, profesi-profesi yang terancam akan semakin banyak. Suka atau tidak, inilah sisi gelap teknologi.
Kita perlu mewaspadainya, tanpa perlu menolak atau memeranginya. Sebab, pada dasarnya manusia menciptakan teknologi untuk meringankan dan mempercepat pekerjaannya, bukan untuk menciptakan musuh.
Demikian pula Asisten Google. Kehadiran dan kebolehan virtual assistant ini harusnya dapat membuat pekerjaan kita ringan dan cepat. Bahkan, Google Assistant asyik juga diajak berdialog. Sebagian orang malah “berteman” dengannya.