Have you noticed that the military persons always communicate each other with terms that seem deliberately complicated? Yes, they love very much acronyms and abbreviations. In Indonesia, there has been a widespread use of military acronyms and abbreviations, which facilitates an efficient communication among experts. But meanwhile, it also complicates communication with the public and the international community who are interested to such subject.
Worth Knowing
Wawasan yang mungkin berguna untuk penulis.
Kampoeng Ilmu Could be Better Than This

It was a long holiday. We, a team of Warung Fiksi, had some writing jobs. So we just researched and wrote, at the office. Unfortunately, you can’t always do the research online. Thus, we also had to hunt some necessary books. We went to several big bookstores in Surabaya: Gramedia, Toga Mas, Rumah Buku, and Uranus, with no result. It’s time to go to Kampoeng Ilmu, then!
Netbook dengan Batere Seawet Ponsel

Sebagaimana kebanyakan orang, saya paling malas kalau disuruh menunggu. Seperti Rabu kemarin ketika harus mengantre dokter. Praktiknya dibuka pukul 19.30. Saya datang setengah jam sebelum itu. Eh, ternyata dokternya baru datang pukul 19.40. Padahal saya kebagian nomor antrean 15. Bagus. Kerjaan lagi deadline, dan saya terancam “bermalam” di klinik.
Layar Sempit Bukan Masalah Selama Ada HDMI
Bagi seorang penulis, film bisa memberi inspirasi sekaligus referensi. Saya pun selalu menyempatkan diri menonton film. Kalau bisa sih di bioskop. Layar lebar, suara membahana, kita akan lebih mudah terseret ke tengah-tengah cerita. Seperti kemarin kami menonton The Raid. Seru! Sampai ikut ngos-ngosan dan ngilu-ngilu, rasanya. Sayang, kami dapat kursi baris J, jadi harus terima nasib: menengadah sepanjang film. Memang, di bioskop kita tak bisa seenaknya memilih duduk, kecuali tentu saja di film-film yang kurang laku.