Di Bulan Puasa ini sinetron Para Pencari Tuhan tayang lagi di SCTV. Tapi yang baru. Jilid kedua. Komedi lucu yang tanpa slapstik dan tanpa tokoh bencong ini semakin banyak saja iklannya. Tidak cuma pada slot iklan, dalam ceritanya pun pariwara bertebaran. Special Grande, Antangin, Top One, dsb. Saya tidak merasa terganggu. Pasalnya, produk-produk komersial tersebut melebur dengan halus ke dalam cerita.
Story Writing
Teknik penulisan cerita, baik fiksi maupun nonfiksi.
Ketergantungan Film Komedi Kita terhadap Tokoh Waria

Kepada yang terhormat penulis skenario komedi dan aktor komedi. Kalau boleh, izinkanlah saya di sini berpesan sedikit kepada Anda. Sebuah pesan sederhana dari lubuk hati yang terdalam:
Logika Bertutur dalam Fiksi
Logika bertutur maksudnya logika dalam menyajikan atau mengungkapkan pesan ke pembaca/penonton. Layaknya bahasa pemrograman, logika diciptakan untuk mendesain sekaligus membatasi tingkah-polah makhluk-makhluk yang berhubungan dengannya. Andaikan tak pernah ada pembatasan itu, tokoh Superman bisa saja tiba-tiba mengeluarkan jaring seperti Spiderman, tokoh Werewolf sah-sah juga bila mendadak menjelma Babi Ngepet. Karya yang logikanya tak konsisten semacam ini jelas menggelikan.
Meminimalkan Dialog Sumpah Serapah, Maukah Kita?
Baru-baru ini, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) merilis 13 program televisi yang dianggap mengandung makian, kekerasan, seks, atau pelecehan. Tayangan itu adalah Jelita (RCTI), Namaku Mentari (RCTI), Silet (RCTI), Rubiah (TPI), Dangdut Mania Dadakan 2 (TPI), Si Entong (TPI), Mask Rider Blade (Antv), Mister Bego (Antv), Extravaganza (TransTV), Insert (TransTV), I Gosip Siang (Trans7), Super Seleb Show (Indosiar) dan Cinta Bunga (SCTV).