3 Langkah Membiasakan Disiplin dalam Menulis

Membiasakan Disiplin dalam Menulis

Tadinya, salah satu alasan saya menjadi penulis lepas adalah karena pekerjaan ini terbilang santai. Tidak perlu bangun subuh-subuh, mandi saat udara masih dingin, bermacet-macet menuju kantor, pulang malam, stres memikirkan tenggat, dimarahi bos, menjaga perasaan klien, mengatur konflik dengan rekan-rekan kerja, dan seterusnya.

Namun kemudian, saya berpikir, apa bedanya yang seperti itu dengan pengangguran? Apa yang bisa ditunjukkan kepada orang-orang kalau kita adalah penulis profesional, orang yang kerjanya memang menulis? Apa kalau mereka tidak menemukan cerpen atau karya kita di surat kabar atau buku, tinggal berkata, “Belum rezekinya, kali, ya”?

Begitukah yang namanya penulis? Wah, sayang sekali kalau logika berpikirnya seperti itu.

Ingat tokoh Nining dalam Satin Merah? Dia seorang sastrawan yang supersibuk. Selain menulis buku, Nining juga membuat copywriting, dan kadang-kadang berbicara di seminar. Bisa dipastikan setiap hari, ia menulis. Nining disiplin menulis.

Apakah dengan disiplin menulis, penghasilan kita serta-merta bertambah? Tidak selalu. Namun, disiplin membuat kita mampu mengatur waktu dengan baik dan menyelesaikan tugas-tugas Anda tanpa merasa lelah.

Bayangkan jika kegiatan menulis kita bergantung pada datangnya ide, inspirasi, atau mood. Kalau “makhluk-makhluk” itu tidak kunjung hadir, apa yang kita lakukan? Melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan penulisan? Atau lebih parah: menganggur?

Menganggur dua atau tiga hari memang bukan masalah. Namun, bagaimana kalau ide tidak datang selama satu tahun atau lebih?

Dan pikirkan bagaimana seandainya saat inspirasi datang dan Anda mulai menulisnya, suami Anda mengajak berlibur? Atau anak Anda minta ditemani bermain? Atau seorang saudara yang sudah lama tidak bertemu tiba-tiba datang?

Hal ini tidak akan menjadi masalahan bila sejak awal kita memaksakan diri menulis. Mulailah dengan apa saja yang terlintas di benak. Teruslah menulis sampai waktu menulis Anda habis. Maka langkah-langkahnya perlu ditetapkan sejak awal:

  1. Jadwalkan waktu menulis. Satu jam, dua jam, terserah. Namun, patuhilah setiap hari.
  2. Rumuskan target di kalender. Supaya Anda bisa melihat jelas pencapaian Anda dari hari ke hari.
  3. Bergaullah dengan sesama pengarang. Dengan begini, Anda akan termotivasi untuk “saling mengalahkan” produktivitas dan prestasi masing-masing.

Lalu yang terakhir, jangan terapkan tips ini hanya untuk seminggu-dua minggu saja, hehehe.

  • Photo from blog.frankdamazio.com
BAGIKAN HALAMAN INI DI

4 thoughts on “3 Langkah Membiasakan Disiplin dalam Menulis”

Leave a Reply to Asuransi Prudential Cancel reply

CommentLuv badge

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Don't do that, please!