Walaupun awalnya hanya Alan dan Anda yang setuju berfusi, toh Rino dan Sarip akhirnya ikut juga. Sekarang Anda, Rimba, Rino dan Sarip sudah tiba di Jalan Nambangan Perak, sebelah utaranya tempat rekreasi Kenjeran Baru dan Kenjeran Lama.

Alan belum kelihatan batang hidungnya.

Di pinggiran jalan itu, Rino mengenalkan kalian pada Noed Faisol, seorang nelayan wanita yang sudah baya. Noedlah yang meminjami kalian perahu untuk menuju Selat Madura, sebagaimana yang diminta oleh orang yang menawarkan fusi. Menurut orang dari Pusat Pengembangan Ilmu itu, di sanalah proses fusi akan berlangsung.

"HOOOEE ..." Rino yang telah menyelesaikan kursus singkat mengemudikan perahu pada Noed tiba-tiba berteriak dari bawah pantai sana, "Jam setengah sepuluh lebiiih ... Bagaimana??? Kita janjian katanya jam 10. Ini belum perjalanan ke tengah selat lho!!!"

Rimba tidak menjawab Rino. Dia bersikeras menunggu Alan, sebab Alanlah orang pertama yang setuju pada ajakan berfusi. Masa' ditinggal?

Namun Sarip yang lebih tahu perangai Alan merasa Alan memang sengaja tidak datang. Jadi, buat apa ditunggu?

Ada dua pendapat yang sama-sama beralasan. Suara Andalah penentunya. Sarip dan Rimba sedang memandangi Anda.