Saat Noed pulang, Anda menyalami dan menyambutnya. Lalu di teras rumahnya, Anda menceritakan segalanya. Noed sekarang paham siapa Anda.
Kemudian, dia menyuruh Anda makan, minum, mandi. Bahkan Noed membelikan obat sakit kepala yang ternyata kurang mempan mengatasi pusing kalian ini.
Dan obat ini membuat kalian mengantuk.
Saat terbangun, Noed menyapa kalian dengan senyum keriputnya. Dia mengajak kembali ke teras. Di sana, sudah ada dua orang berpakaian polisi dan seorang lagi yang mengaku psikiater.
Rimbalah yang melayani tanya jawab singkat dengan mereka. Lalu mereka mengajak kalian ikut. Kalian tak punya pilihan lain.
Mereka membawa kalian ke sebuah tempat dimana kalian menghabiskan hari-hari hanya untuk pemeriksaan klinis yang monoton.
Faktanya, tidak ada yang percaya dengan pengakuan jujur kalian. Tidak ada bukti yang mendukung pernyataan-pernyataan kalian. Tidak ada identitas di saku kalian. Jadi wajarlah bila dua tahun berikutnya, mereka mengirim kalian ke rumah sakit jiwa.
TAMAT
Ingin tahu nasib Rimba, Rino, Sarip, dan Nur (avatar Anda dalam novelet ini) yang sebenarnya? Permasalahan mereka tentu jauh lebih kompleks dan menegangkan dari ini. Cari tahu di novelnya.