8 Basic Steps to Write A Superhero Story

What? Write a superhero story? Maybe you’ll say, “No thanks. I’m not that childish.” Hey, who said superhero is only for children? Yes, it was. But right now, superheroes stories are widely, variously segmented. Beside, write a superhero character and story is never easy. Because at least you should have conceptualized well:

  1. Your superhero’s power. How s/he got that power? It is not only about mutation or extraterrestrial factor. Batman is a superhero because of his emotions, physical training, sophisticated weapons and gadgetry.
  2. Identity. Your superhero is male or female? What is the name before and after s/he has a superpower? Mostly, superheroes have a secret identity to avoid publicity and attacks from their enemies.
  3. Your superhero’s personality. You may use “Sanguine, Choleric, Melancholic, Phlegmatic” classification. Is your superhero aggressive and confident, or quiet and shy?
  4. A symbol and a costume for your superhero, if any.
  5. At least one main villain (enemy). What is his/her name, what does s/he look like, what power s/he has, and why is s/he a villain.
  6. To make the story more thrilling, give some weakness to your superhero. The audience nowadays is hard to fall in love with a perfect superhero.
  7. The contexts: years, city, social circle, girl/boyfriend, etc.
  8. Good, original and believable story.

* * *

Berawal dari ngobrol bareng teman. Entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba kami membahas pertanyaan filosofis, “Kalau kamu berkesempatan menjadi seorang superhero, apa satu kekuatan super yang paling kamu inginkan?”

Dari situ jadi kepikiran untuk membuat karakter superhero. Sebenarnya, superhero-superheroan begini bukan spesialisasi saya. Membaca atau menontonnya pun tak pernah antusias. Minggu lalu saya menolak secara halus saat diajak teman-teman kantor menonton Iron Man 2. Mereka geleng-geleng, “Kok bisa film seperti itu kamu nggak suka?”

Tapi toh iseng-iseng saya menulis cerita superhero saya sendiri. Ternyata, tidak semudah yang saya bayangkan, hahaha! Karena jika ingin membuat tokoh superhero, minimal Anda harus sudah menemukan konsep:

  1. Kekuatan superhero ciptaan Anda. Darimana dia memperoleh itu? Idenya bukan hanya mutasi atau faktor keterlibatan planet lain. Lihatlah, Batman jadi superhero lantaran emosi, latihan, juga senjata dan peralatan yang canggih.
  2. Identitas superhero Anda. Dia pria atau wanita? Siapa nama aslinya? Siapa nama “panggung”-nya? Mayoritas superhero menyembunyikan kesuperan mereka untuk menghindari serangan musuh-musuhnya atau publisitas yang menjengkelkan (publisitas yang berlebihan memang menyebalkan, tanyakan para artis kalau tak percaya).
  3. Kepribadiannya. Apa dia pede dan agresif? Atau dia pendiam dan pemalu? Kalau mau, silakan gunakan penggolongan “Sanguine, Choleric, Melancholic, Phlegmatic”. Namun jangan tokoh hitam-putih, karena akan berkesan dangkal. Karakter yang jahat atau semau gue pun bisa menarik kalau bersifat abu-abu. Lihatlah Joker (Heath Ledger) atau Hancock (Will Smith).
  4. Simbol dan kostum superhero Anda, kalau memang ada. Bila yang “berseragam” begitu dirasa kekanak-kanakan, buatlah superhero Anda berpakaian normal seperti tokoh-tokoh dalam Heroes.
  5. Setidaknya satu musuh utama. Siapa namanya? Bagaimana penampakannya? Apa kekuatannya? Dan mengapa dia menjadi musuh?
  6. Kelemahan signifikan. Contohnya, Superman pasti lemas bila di dekatnya ada batu kripton. Ini supaya cerita lebih menegangkan. Lagipula, tokoh-tokoh yang sempurna terbukti susah menarik simpati audiens.
  7. Konteks: setting tahun, kota, masyarakat, pacar, dan lain-lain.
  8. Kisah yang menarik, original, dan menyakinkan.

Membuat cerita yang meyakinkan, selain butuh konteks yang kuat, tentu perlu pula logika yang konsisten. Jangan mentang-mentang ini cerita fantasi lalu logika diabaikan. Kalau itu Anda lakukan, percayalah, cerita superhero Anda hanya layak dinikmati anak-anak atau segmen penonton sinetron.

Audiens semakin kritis melihat ketidaklogisan, itulah faktanya. Saya saja sering bertanya-tanya:

  • Kenapa rambut Bruce Banner tetap lebat sewaktu jadi Hulk? Kenapa rambut itu, kuku, dan giginya tetap proporsional meski tubuhnya membengkak puluhan kali lipat?
  • Kenapa Spiderman mengeluarkan sutra dari tangannya? Bukannya sutra itu seharusnya liur laba-laba yang artinya (mestinya) menyemprot dari mulut?
  • Kenapa tak ada yang mengenali kemiripan wajah Superman dengan Clark Kent? Padahal kecuali seragam dan rambut berbentuk S kecil di dahi Superman, semuanya sama persis!

Pertanyaan-pertanyaan kurang kerjaan. Tapi saya yakin seseorang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu suatu hari nanti. Karena dari waktu ke waktu, industri perfiksian (terutama perfilman) terus berusaha memberi penjelasan logis pada eksistensi tokoh-tokoh superheronya.

Pada X-Men Origins: Wolverine, Wolverine dikasih latar belakang bagaimana dia memperoleh (meng-upgrade) kuku bajanya. Batman Begins juga memberi penjelasan betapa Bruce Wayne pernah terpuruk dan merangkak hingga menjadi Batman, satpam Kota Gotham.

Semua kembali pada sebab dan akibat. Nah, bila menulis semua itu terasa rumit, mulai saja dari pertanyaan sederhana ini: “Kalau Anda berkesempatan menjadi seorang superhero, apa satu kekuatan super yang paling Anda inginkan?” [artwork by Julosstock]

BAGIKAN HALAMAN INI DI

22 thoughts on “8 Basic Steps to Write A Superhero Story”

  1. suka banget ma artikel ini.
    maklum saya movie freak. n ska jg ma superhero gtu

    kurang lebih saya pgen kya si peter parker.

    klo begitu banyaknya yg harus dipikirin buat bkin cerita superhero. dari mana ya stan lee punya ide2 bgus sampe bisa menetaskan banyak bgt superhero?

    Reply
  2. Cerita Superman, Spiderman, Batman emang seru. Tp aku nggak suka superhero. Aku suka ordinary hero kayak Despereaux.
    .-= Rie´s last blog ..Milky =-.

    Reply
  3. Yg aku suka dari konsep superhero itu sisi pelariannya. Menciptakan karakter yg nggak ada dlm keseharian. Asyik jg ngayal (scr komprehensif), “Seandainya bisa melakukan ini, aku bakal ngapain ya? Konsekwensinya apa ya? Risikonya apa? Siapa yg bakal nggak suka dan memusuhi aku dg kemampuan ini?”

    Reply
  4. hahaha… ga pa2 donk, sekedar buat baca2 aja..
    mas ga punya blog lain ya? misalnya kaya punya saya atau mba rie?

    Stan Lee tetep the best ko.

    Reply
  5. Blog lain? Waduh, yg ini aja kerepotan ngurusnya, hehehe. Soal yg personal2 gitu aku mengandalkan Facebookku aja.

    Superheroku terdiri dari empat orang. Bener ya mau baca? Kalau dlm bentuk novel mau beli ya? Kalau mau, ntar kukirim deh, tanpa ongkos kirim! ^_^

    Reply
  6. “Kalau kamu berkesempatan menjadi seorang superhero, apa satu kekuatan super yang paling kamu inginkan?”

    Itu belum dijawab diatas..

    Reply
  7. Bener, ngayalnya asyik banget. Malah saking asyiknya ngayal jd males nulisnya.=P

    Lho, Brahm, aku juga mau dikirimi novelmu. Masa Aris ditawarin, aku nggak. Mulai deh ikut2an pilih kasih. Masa superhero kayak gitu.
    .-= Rie´s last blog ..Milky =-.

    Reply
  8. ,wah…
    mas brahm jd superhero dadakan. hahaha
    emailnya aja deh.. klo beli liat uang jajan dlumùvRQ>?mÆ1¨È’°ÇY¿óàÆG?§ÕQcÊg))?
    ·’8!.üm,M
    8STs

    jv.Ɂ?,r?¡è¿¢Kf¨p?K£QlÇè?Ñ$?Ö?5ôp jÁ¤l7LwH’µ¼°4³ 9JªØNOÊ?[óo.hî?toc¥xxÈ?Ç?úÿ¾ëlP¤÷£ù¾òxqÆgæ j?®g»rón<:õO¥RQ?h?«Ù?Íà[,8523,,x=67

    Reply
  9. Beli dong, Rie. Uangmu kan ada di aku sekitar 100ribu. Pakai itu aja 🙂 Jangan tanya apa2, nanti kuceritakan lewat email.

    Oh, kalau yg bisa dikirim lewat email ya bukan novel, Ris. Tenang, ntar ku-upload kalau Wuflite siap terbit.

    Reply

Leave a Comment

CommentLuv badge

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Don't do that, please!